Matahari menghilang tinggallah sinarnya
Sirna bersama kembalinya burung-burung menuju sangkarnya
Menenggelamkan segala aktivitas dunia
Menuju fitrahnya yang sunyi dibalik tirainya.
Menghilangnya engkau memunculkan harapan kepada
Kesunyian dan kegelapan yang nyata
Untuk tetap hidup dan menjelaskan semuanya
Hirup pikuk duniamu menyentuh dalam dada
Rasa dan asa bersemayam disana bersua
Bekecamuk,mengamuk, mengutuk semua
Makhluk yang kau anggap paling sempurna
Walau acapkali kita kehilngan rasa nan rupa
Hilang bentuk, remuk, tak bernyawa
Yaaa habib.. Laila wa Zulaikha.
Dalam kesendirianku aku termanggu
Menatapku dalam kekosongan jiwaku
Dalam hitamnya langit aku terpaku
Selalu mengingat dan menyabut namamu.
Seperti matahari mempunyai sinar yang dibanggakan semua orang
Seperti rembulan mempunyai sinar yang di puji banyak orang
Seperti bintang-bintang mempunyai kelip cahaya yang di dirindukan setiap orang
Tetapi aku tidak iri baik kepada matahari, rembulan, maupun sang bintang
Karena mereka tidak bisa merasa
Apa yang ku rasa
Mereka tidak pernah bisa memiliki
Apa yang ku miliki
Yakni…
Bersamamu menjadi satu.
Tanpa Sebuah Nama
Melati
Akan Tetap Putih.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Sang Adib Dalam Ghazal"
Posting Komentar