Confencius
Lirikan mata hatiku,
Lirikan suci pesona ilahi merengkuh hakiki
Alam, jiwa, dan keabadian
Cerita sepanjang penghayatan menyibak ta'bir
Dalam keselarasan
Telah melebur engkau dalam sukmaku
Jiwaku memenggilmu dalam keheningan ini
Kupersembahkan segala budi meniti jalanmu
Karena tak ada sengketa dalam kediamanmu
Senandung kasih ini adalah cahayamu
Datang dan mengisi ruang hampku
Sampai tak kukenali gemerlap dunia
Sebab wajahmu lebih indah dari setiap keindahan
Kasih , izinkan aku menulis kebesaranmu disini,
Hatiku yang telah menobatkanmu menjadi
Kekasih abadiku.
Tak peduli badai mengamuk
halilintar mencambuk
Sebab, bagiku bahaya itu fatamorgana.
Semua itu penuh dengan kenisbian.
Baik cinta maupun kedengkiaan.
Tapi cinta kepadamu cinta yang tak terbantahkan,
Karena engkau sang penganugrah cinta,
Cukup sampai disini aku memuja manusia dan dunia
Karena kutahu semuanya akan tiada.
Ada tak ada adalah karena yang ada,
Dan engkaulah yang ada itu.
Engkau selalu ada dan ada sekalipun segalanya telah tiada.
Setiap kebajikan ada dalam sinar matamu,
Itulah yang kudambakan sebagai bekal untuk kehidupanku nanti.
Maka terimalah lirihan mata hati ini,
Pesona jiwa karena takluk pada keindahanmu.
Tanpa Sebuah Nama
Melati
Akan Tetap Putih
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "THE CONFENCIUS POEM"
Posting Komentar