Sebuah Epik Pencarimu
Akulah lelaki yang mencari tuhan
Dibawah puing-puing reruntuhan gedung dan dada yang remuk
Dalam perputaran roda kehidupan yang tiada kenal lelah
Ku berdiam, bersemadi...
Serta kepada cinta
Kepercayaan yang hilang bersama langit yang murka
Kepada seluruh penghuni dunia.
Akulah lelaki yang telah bergelut
Tentang kerinduaan dan penyelesaian tamat
Dari rindu rasa dan rindu rupa
Dari tuhan, manusia, dan dunia
Dari insan penebar dosa dan bencana.
Ah....pertiwi ini sudah mati
Samudra yang kering karena serakahannya
Tingginya langit taksebanding dengan ketamakannya
Bagaimanakah aku masih dapat menyatakan berlinangnya air mata
Bunga melati yang hilang kesuciannya
Sedangkan gunung-gunung dan bukit-bukit
lebih rendah dari pada dasar lautan
Masih terbayang dalam kilatan cahaya kepala
Antara pelupukmta yang hampir terkatup
Karena mrtad, kapir dan tidak percaya
Karena lelah dan lupa ingatan
Suatu lukisan epik dari nakoda yang berlayar
Diatas gurun pasir yang membentang luas
Diatas perahu keretas.
Pada suatu gua, gelap dan suram
Mengungkapkan langit yang murka dari suatu kerahasiahan
Tuhan bersabda.
Akulah lelaki yang mencari tuhan
Dalam negri yang brontak dan sudah retak
Lalang dan api siap bertemu
Suatu anekdot kehidupan yang lucu dari kisah sedih
Seorang pencarimu...tuhan.
Akuah seorang pencari rupa dari rupa yang tak lagi dikenalinya
Lelaki riang, dersukacita dan berbahagia
Bernyanyilah ddalam kebisingan dan bayangan
Berupa warna
Berupa warni
Berupa sebentar masuk kedalam liang kubur, kehabisan umur
Marilah bermain
Marlah bergandengan tangan
Jangn ingat serbaduka dan lara
Biarkan lilin-lilin itu menyala
Lebih samar dari surya senja
Kita akan bermain dan terus bermain
Sampai tidur pulas dan datang godaan
Akulah lelaki yang mencari tuhan
2 Tanggapan untuk "Puisi Epik"
mantaaaaab Gan
semangaaat........
hahahahahhahaha biasa aja brooo tuh juga terinspirasi puisi lama dah lama ini kubuat pada SMA KLS Dua kalau gasalah makasih bro atas kunjungannya
Posting Komentar